Massoud Shadjareh dari Komisi Hak Asasi Muslim yang berbasis di London (IHRC), berbicara kepada PressTV pada tanggal 19 Desember 2015.
Sebuah kelompok advokasi hak asasi mengatakan tiga putra tokoh ulama Syiah terkemuka Nigeria, Sheikh Ibrahim Zakzaky, menjadi korban pembantaian oleh tentara Nigeria terhadap komunitas Syiah di Nigeria utara.
Dalam sebuah wawancara dengan PressTV pada Sabtu (19/12/15), Massoud Shadjareh dari Komisi Hak Asasi Muslim yang berbasis di London (IHRC), mengatakan tiga putra Zakzaky tewas dalam serangan tentara Nigeria di rumahnya akhir pekan lalu.
Shadjareh mengatakan “kami memiliki rilis kabar yang menyedihkan lebih dari 50 wanita dan anak-anak, termasuk putri syekh Zakzaky tewas … saat serangan di rumahnya.”
Sheikh Muhammad Zakzaky
Pada tanggal 12 Desember, puluhan orang tewas setelah bentrokan meletus antara pasukan Nigeria dan Muslim Syiah di Zaria, di negara bagian Kaduna. Militer menuduh Syiah berusaha membunuh kepala staf tentara Nigeria dan pasukan Nigeria menembaki mereka yang menghadiri acara keagamaan di Hussainiyyah Baqeeyatullah, suatu pusat keagamaan milik Gerakan Islam Nigeria (IMN).
Kemudian ulama Nigeria dan istrinya ditangkap oleh tentara di kediamannya. Sumber-sumber lokal mengatakan ratusan orang yang berusaha melindungi Sheikh Zakzaky dibunuh.
Para pejabat Nigeria menolak untuk mengomentari keberadaan Zakzaky. Putranya yang lain mengatakan keluarga belum bisa menghubunginya sejak penangkapannya. IHRC mengatakan pada hari yang sama bahwa ada bukti yang kredibel adanya kuburan massal di Nigeria setelah serangan mematikan tersebut.
Kelompok hak asasi, menyebutkan korban lebih dari 1.000 orang, katanya, militer Nigeria secara diam-diam mengubur ratusan mayat di kuburan setelah penyerbuan itu.
Sheikh Zakzaky juga telah kehilangan tiga putra lainnya pada musim panas 2014 selama bentrokan antara kelompok Syiah dan tentara Nigeria pada peringatan hari Quds Internasional. []
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar