Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama pertemuan kabinet di Teheran pada tanggal 6 Januari 2016. (Foto: IRNA)
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan langkah terbaru Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran bertujuan untuk menutupi kegagalan kebijakan Riyadh dan merusak perdamaian di kawasan itu.
“Tujuan Arab Saudi di belakang pemutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran yang mendorong dan menekan negara-negara lain untuk mengikutinya adalah untuk merusak proses perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan itu,” kata Rouhani selama pertemuan kabinet pada hari Rabu (6/1 /16).
Menekankan bahwa langkah-langkah Saudi tersebut bertujuan untuk menutupi masalah dalam negerinya dan menutupi kegagalan kebijakan regional di kawasan tersebut.
Presiden Iran menambahkan bahwa kebijakan Riyadh ini telah menyebabkan penindasan, penyerangan dan penyebarkan terorisme dan bertujuan untuk merusak stabilitas dan keamanan di kawasan.
Mengacu pada dukungan keuangan dan militer Arab Saudi untuk kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah, serangan militer terhadap Yaman, dan upaya Riyadh untuk mencegah kemenangan pemerintah Irak dan Suriah dalam memerangi teroris, presiden Iran juga mencatat bahwa Riyadh berusaha menciptakan sektarian perselisihan antara Sunni dan Syiah dan ketegangan harga minyak di Timur Tengah.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada hari Minggu menyusul demonstrasi di depan Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan konsulat di kota timur laut Mashhad oleh pengunjuk rasa yang marah mengecam keluarga Al Saud atas eksekusi mati terhadap ulama Syiah Nimr al-Nimr .
Setelah pemutusan hubungan Teheran-Riyadh, Bahrain dan Sudan juga memutuskan hubungan dengan Iran, sementara Uni Emirat Arab menurunkan hubungan dengan Republik Islam.
Di tempat lain dalam sambutannya, Rouhani mengatakan Arab Saudi bersama dengan rezim Israel sejak awal berusaha merusak negosiasi nuklir Iran dengan kekuatan dunia, menambahkan bahwa mereka terus menghambat pelaksanaan kesepakatan, tetapi mereka akhirnya akan gagal.
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar