Invasi Amerika Serikat ke Iraq pada tahun 2003 menciptakan kelompok teroris ISIS. Kelompok teroris yang perkembangan pesatnya dibarengi dengan kehendak negara-negara adidaya akan terpecah belahnya negara-negara Islam.
Setahun setelah invasi Amerika ke Iraq pada tahun 2003, Abu Mas’ab Zarqawi membentuk jaringan perjuangan yang disebut Al-Tauhid wa Al-Jihad untuk melawan serangan Amerika Serikat.
Setelah berbagai perkembangan dan perubahan, kelompok pejuang itu kini disebut dengan ISIS. Lambat laun mereka menguasai berbagai kawasan strategis baik di Iraq dan Suriah sehingga kini mereka lebih kuat.
Meski terlihat mereka adalah lawan Amerika, bagaimanapun juga, ideologi kelompok-kelompok teroris seperti ISIS sejalan dengan harapan Amerika dan negara-negara adidaya lainnya untuk menciptakan islamfobia dan terpecah-pecahnya negara-negara Islam.
Pada tahun 2006 Zarqawi bertekat untuk mengumpulkan semua militian Suni di Iraq dalam satu payung. Namun Amerika pada tahun itu juga berhasil membunuh Zarqawi, lalu Abu Bakar Baghdadi kini yang menggantikannya.
Dengan segala macam taktik yang dipertimbangkan Amerika Serikat, secara langsung atau tidak mereka memanfaatkan ISIS sebagai pihak yang bisa memberi mereka banyak keuntungan. Tanpa perlu bersusah payah, Amerika Serikat hanya tinggal menanti kehancuran Islam di tangan kelompok-kelompok takfiri tersebut.
(Anatolia-Press/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar