Hujjatul Islam wal Muslimin Rastgu berkeyakinan bahwa Rasulullah saw tidak hanya tak pernah melarang anak-anak ke masjid, bahkan melakukan hal-hal yang membuat anak-anak tertarik datang ke masjid. Hari ini lebih dari hari-hari lainnya kita lebih butuh menghidupkan sunah ini.
Dalam sebuah rapat yang diadakan untuk membahas metode-metode mendorong para pemuda anak-anak untuk datang ke masjid, Hujjatul Islam Muhammad Hasan Rastgu saat diwawancarai oleh wartawan Shabestan menjelaskan, “Dalam sejarah Rasulullah saw, setiap kali ada peristiwa penting, di situ juga Rasulullah saw membangun masjid. Misalnya dalam peristiwa mubahalah dengan orang-orang Kristen Najran, saat Rasulullah saw memenangkan mubahlah beliau membangun masjid yang dikenal dengan Masjid Mubahalah.”
Beliau menambahkan, “Masjid-masjid lainnya pun juga demikian, seperti Masjid Ghadir, Masjid Shajarah, dan lain sebagainya dibangun karena peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi di jamannya.”
Kemudian beliau menjelaskan, “Rasulullah saw menjadikan masjid sebagai tempat beribadah, berdiskusi, bermusyawarah, menggalang persatuan, memulai peperangan, menyelesaikan masalah sosial dan lain sebagainya. Di setiap akhir bulan Ramadhan beliau selalu hadir di masjid untuk beri’tikaf. Beliau juga mengajak Imam Hasan as dan Imam Husain as yang masih kecil saat itu. Ibunya, Fathimah Azzahra as, juga selalu menyemangati anak-anaknya untuk datang ke masjid. Semangat yang diberikan orang-orang yang lebih tua kepada anak-anak untuk datang ke masjid sangat penting sekali.”
Hujjatul Islam Rastgu menekankan, “Rasulullah saw tidak hanya tak pernah melarang anak-anak ke masjid, bahkan melakukan hal-hal yang membuat anak-anak tertarik datang ke masjid. Hari ini lebih dari hari-hari lainnya kita lebih butuh menghidupkan sunah ini.”
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar