Seminar “salat dan pendidikan” telah digelar hari ini di kota Hamadan, Iran. Seminar ini dihadiri oleh Hujjatul Islam Muhsin Qara’ati, kepala Lembaga Penegakan Salat Iran.
Para peserta seminar berjumlah 1.200 orang yang berasal dari para guru, pendidik, dan imam masjid.
Pada orasi, Hujjatul Islam Qara’ati menilai bahwa para hadirin adalah penegak salat generasi baru Iran.
Ketika menjelaskan cara mengajak generasi muda kepada salat, Hujjatul Islam Qara’ati menukaskan bahwa cara yang paling mudah adalah memperkenalkan seluruh kenikmatan Allah yang paling penting.
Satu masalah lain yang diutarakan oleh Hujjatul Islam Qara’ati tentang salat adalah mengapa salat harus dikerjakan dengan menggunakan Bahasa Arab. Menurut Qara’ati, Bahasa Arab memiliki ritme dan gaya keteraturan yang khusus, dan juga supaya seluruh Muslimin memiliki satu bahasa bersama.
Menurut Qara’ati, salat memiliki hubungan dengan segala tema: keteraturan, kehadiran di setiap medan, kebebasan, keindahan, kemerdekaan, kebersihan, mengingat syuhada, matahari, bintang, bulan, warna, aroma, tanah, Hari Kiamat, tauhid, kenabian, memperhatikan nilai, dan lain-lain.
“Jika salat terkabulkan, maka seluruh amal kita pasti terkabulkan. Salat senantiasa bersama manusia dari sejak ia lahir hingga liang lahad,” tukas Qara’ati.
Sebagai pesan, Hujjatul Islam Qara’ati menekankan bahwa Islam tidak pernah mengenal kelulusan, karena menimba ilmu pengetahuan tidak pernah mengenal akhir.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar