Belajar dan mengajar sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Malah seorang guru diperkenalkan memiliki posisi para nabi. Tentu, ini menghikayatkan posisi penting ilmu dalam Islam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda, “Menjadilah orang alim atau orang yang sedang menimba ilmu. Janganlah kamu melalui waktumu dengan berfoya-foya dan tidak berguna,” (Bihār Al-Anwār, jld. 1, hlm. 194).
Amirul Mukminin Ali as pernah berkata, “Pelajarilah hikmah sekalipun dari orang-orang musyrik,” (Misykāt Al-Anwār, hlm. 134).
Amirul Mukminin as juga pernah berkata, “Wahai mukmin! Ilmu dan tata krama adalah harga dirimu. Untuk itu, berusahalah dengan keras untuk mempelajarinya. Setiap kali ilmu dan tata kramamu bertambah, maka nilaimu juga pasti bertambah. Melalui ilmu, kamu akan menemukan jalan kepada Tuhanmu, dan dengan tata krama, kamu berkhidmat kepada-Nya dengan baik ...,” (Mafātīh Al-Hayāh, hlm. 77).
Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa ingin menyaksikan mereka yang telah terbebaskan dari api neraka, maka pandanglah para penuntut ilmu. Demi Allah! Untuk setiap langkah yang dilakukan oleh penuntut ilmu ke rumah guru, Allah akan menulis pahala satu tahun ibadah baginya dan membangunkan sebuah kota di surga ...,” (Munyat Al-Murīd, hlm. 100).
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar