Peran Keilmuan Imam Shadiq as Di Zamannya


Hujjatul Islam Abdul Karim Pakniya, dosen kelas atas Hauzah mengatakan, “Imam Shadiq as di zamannya adalah orang yang menyemarakkan kembali ilmu-ilmu non-Islami yang telah dilupakan dan memberikan arah yang benar kepada ilmu-ilmu tersebut.

Saat ditanya tentang apa peran Imam Ja’far Shadiq as di zamannya saat ilmu-ilmu Yunani masuk ke tanah air Islam melalui terjemahan-terjemahan buku?

Beliau menjawab, “Imam Ja’far Shadiq as dikenal dengan kriteria keilmuannya yang sungguh luar biasa. Diriwayatkan bahwa sekitar 4000 murid belajar langsung dari beliau, baik dalam bidang ilmu-ilmu agama maupun yang lainnya.”

Lalu beliau menambahkan, “Saat itu banyak sekali ilmu-ilmu yang kelihatannya telah terlupakan, namun sang Imam mengambil ilmu-ilmu tersebut, memangkas yang tak perlu, menyempurnakan dan meluruskan kemiringan-kemiringannya serta memberikan arah yang baru dan benar kepadanya.”

Menurut penjelasan beliau, ilmu-ilmu yang dihidupkan kembali oleh Imam Ja’far Shadiq as di antaranya adalah filsafat, kalam, tarbiyah, irfan, tafsir, kimia, psikologi, biologi, bahasa, sastra, poitik dan lain sebagainya.

Imam Shadiq as juga sering kali menggelar diskusi-diskusi ilmiah. Sering kali beliau sendiri yang berdiskusi dan sering juga beliau menjadi pengamat diskusi, terutama diskusi-diskusi yang berlangsung antara murid-murid beliau sendiri.

Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut yang membuat era Imam Shadiq as menjadi puncak era keilmuan dalam sejarah Islam.

(Shabestan/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Jumat, 01 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Peran Keilmuan Imam Shadiq as Di Zamannya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : https://abnsnews.blogspot.com/2016/01/peran-keilmuan-imam-shadiq-as-di.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS