Tank-tank Turki telah beroperasi di Suriah utara untuk memerangi kelompok Kurdi (Foto: Istimewa)
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim mengatakan, Turki tidak akan pernah membiarkan pembentukan negara buatan di Suriah utara. Pernyataannya itu merujuk pada para pejuang Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Ankara sekarang bertujuan untuk menghentikannya.
"Kami tidak akan pernah membiarkan pembentukan sebuah negara buatan di utara Suriah," kata Yildirim dalam pidato di tenggara kota Diyarbakir seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/9/2016).
"Kami berada di sana dengan Efrat Shield, kami berada di sana untuk melindungi perbatasan kami, untuk menyediakan keamanan hidup bagi warga negara dan properti kami, dan untuk memastikan integritas Suriah," katanya lagi.
Efrat Shield adalah operasi yang dilancarkan Turki di Suriah untuk mengusir ISIS dari kota perbatasan Jarabulus. Namun setelah itu, operasi difokuskan untuk memerangi milisi Kurdi YPG. Ankara takut kelompok tersebut akan tumbuh dan mengontrol Suriah utara.
Turki telah memerangi kelompok Kurdi selama tiga dekade. Mereka takut dengan kemajuan yang dialami oleh YPG akan memicu keberanian serupa dari kelompok Kurdi di Turki. Turki pun menganggap YPG sebagai kelompok teroris dan perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang.
Namun, Washington melihat YPG sebagai mitra yang paling efektif dalam memerangi ISIS di Suriah. Posisi yang telah menyebabkan gesekan dengan Turki, anggota NATO dan mitra dalam memerangi ISIS.
(Reuters/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar