Abu Bakar Alhabsyi (Foto: merdeka.com)
Anggota Komisi III DPR Abu Bakar Al Habsyi mengecam sikap pemerintah yang memblokir situs-situs yang mengklaim Islam memuat pesan-pesan paham radikalisme.
Sebagaimana diketahui pegiat situs berpaham radikal menuding usul dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo) untuk memblokirnya karena ada konten yang mengkritisi Presiden Joko Widodo.
Politisi PKS ini menuding motif dibalik pemblokiran situs garis keras itu karena kritik pedas kepada Jokowi dari situs yang kerap memuat ujaran kebencian.
“Pemblokiran 19 media online yang dimintakan oleh BNPT merupakan bentuk pembegalan terhadap media. Apalagi sebagaimana dilansir beberapa media, usul BNPT ini menurut Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT, didasarkan alasan bahwa situs berita online tersebut kerap menjelekkan Jokowi. Tugas BNPT itu penanggulangan terorisme bukan memantau aktivitas media yang menjelekkan Presiden,” kata Abu Bakar melalui keterangan tertulis, Rabu (1/4).
Abu Bakar ini menuding BNPT bahwa radikalisme sebagai alasan semata. Radikalisme dianggap Abu Bakar untuk menutupi tujuan utama dibalik alasan penutupan situs-situs tersebut.
“Jangan sampai BNPT terlihat ingin membungkam suara yang kritis terhadap pemerintah dibalut dengan alasan radikalisme dan terorisme,” katanya.
Sebelumnya, para pengelola situs Islam mengadu ke DPR. Mereka tidak terima diblokir dan dituding menyebarkan aliran radikalisme di Indonesia.
(Merdeka/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar