Al Saud dan Al-Sisi berencana melancarkan serangan darat ke Yaman dan langsung berkonfrontasi dengan Hautsi dan tentara Yaman, namun bukti lapangan menunjukkan bahwa taktik ini tidak efisien.
KBS melaporkan, pelanggaran ke Yaman dan penyerangan menyeluruh kepada warga sipil di wilayah-wilayah perumahan adalah bagian dari kebijakan permusuhan Al Saud di tanah negara ini.
Kairo dan Riyadh yang khawatir terhadap pengaruh poros perlawanan dan Iran di wilayah berupaya membangun kembali strategi-strategi baru dengan serangan-serangan media dan militer untuk menundukkan para revolusioner dan rakyat Yaman, namun hingga kini komite-komite rakyat dan tentara berhasil merontokkan pesawat-pesawat tempur koalisi yang dikenal sebagai ‘badai kuat’.
Rusia juga saat ini khawatir akan meluasnya api permusuhan di wilayah, karena itu meminta diberhentikannya serangan-serangan ke Yaman, namun sebagian negara Arab sibuk mempersiapkan resolusi untuk mendukung pelanggaran Arab Saudi di Yaman.
Al Saud dan Al-Sisi saat ini tidak puas dengan serangan udara, karena tidak punya kartu kemenangan untuk menguasai daerah-daerah yang dikehendaki di pusat Yaman terkhusus di ‘Aden, dan berdasarkan sumber informasi Al-Qaidah bahwa dalam upaya menarik simpati para komandan militer Yaman dan negara-negara Arab Teluk Persia lainnya untuk mengarahkan unit-unit angkatan darat ke arah Yaman dan ketidakmampuan yang nyata tentara Arab Saudi yang memiliki struktur tradisional dan minus komponen-komponen gerak cepat di dalam berhadapan langsung dengan pasukan Yaman menyebabkan mereka harus bertumpu total kepada koalisi baru dan para pemimpin Al-Qaidah di Yaman.
Daerah-daerah utara Yaman sulit dilalui dan mustahil diterobos oleh pasukan-pasukan darat dari wilayah Arab Saudi, sementara di selatan tentara Yaman dan komite rakyat berhasil menguasai secara penuh ‘Aden dan koalisi masih belum merencanakan melakukan serangan terhadapnya.
Walhasil, rencana serangan darat masih pada tingkat isu media dan kemampuan tentara-tentara Arab Saudi dan Mesir hanya dibesar-besarkan.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar