Yordania berusaha menutup gerbang perbatasan Nashib supaya perekonomian Suriah menjadi lumpuh dan mencegah kembalinya para pemimpin Al-Nushrah.
KBS melaporkan, Raja Yordania dalam membantu rencana busuk Tel Aviv dan dengan meniru upaya-upaya Turki, menyerahkan secara penuh gerbang Nashib di perbatasan negara ini dengan Suriah kepada kelompok teroris Jabhah al-Nushrah.
Penutupan gerbang perbatasan ini berarti melumpuhkan salah satu gerbang transit terbesar Suriah yang berkonsekuensi buruk terhadap perekonomian dengan memperhatikan kondisi-kondisi yang ada dan membebankan krisis-krisis Suriah yang terus menumpuk kepada rakyat negara ini.
Sejak tahun-tahun yang lalu hingga saat ini, Yordania bermimpi menguasai daerah Al-Kaswah di selatan ibukota Suriah dan memulai upaya-upaya yang mencurigakan di daerah ini untuk menggoyangkan pemerintah pusat serta menciptakan kondisi yang tidak stabil bagi Asad demi menghadirkan suatu momen yang tepat untuk menerapkan proyeknya yang sudah usang itu.
Sisi lain dari fenomena ini adalah kekompakan dan kepentingan bersama Yordania dengan rezim Zionis, karena rezim Israel juga menginginkan kelompok teroris Al-Nushrah menguasai selatan Suriah dan menghalangi terciptanya keamanan dan stabilitas di jalur ini.
Alasan lainnya adalah keinginan Raja Yordania untuk bermain dengan kartu-kartu rezim Israel yakni kekhawatiran masuknya para teroris buatannya sendiri ke dalam negaranya, karena mayoritas pemimpin Al-Nushrah berkebangsaan Yordania, hal ini merupakan bahaya besar bagi Yordania.
Pion-pion Yordania dan rezim Zionis serta dukungan luas mereka terhadap Al-Nushrah akan menghadirkan tahapan baru perseteruan tentara Suriah dengan kelompok takfiri demi meraih kembali daerah selatan Suriah dan menjaga keseimbangan perbatasan.
Sebagian sumber informasi memandang kemungkinan besar dibangunnya suatu wilayah sebagai tembok penghalang di selatan Suriah dengan memperhatikan bahwa Yordania berpikir bagaimana menjaga kondisi-kondisi perbatasannya sendiri dan Tel Aviv juga berkeinginan supaya Al-Nushrah terus hadir untuk menjaga daerah-daerah keamanan dan pertahanan yang jauh di luar tanah penjajahan.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar