Ayatullah Waez Tabasi, Perwalian Haram Suci Razavi dalam pertemuannya dengan anggota Dewan Pimpinan Lembaga Riset Islam, Haram Suci Imam Ridha as menegaskan urgensi dilakukannya riset-riset yang mendalam, rasional dan mendasar serta memperhatikan masalah-masalah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pusat Informasi Haram Suci Razavi melaporkan, Wakil Wali Fakih di Khorasan itu menjelaskan, ‘’Dalam aktivitas-aktivitas keilmuan dan penelitian, semua pekerjaan harus dilakukan secara mendalam, rasional dan mendasar, serta tidak boleh dipengaruhi oleh slogan-slogan.’’
Anggota Majelis Khobregan (Dewan Pakar Kepemimpinan Iran) itu juga menyinggung sejarah pendirian Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi dan menuturkan, ‘’Berdasarkan kesaksian dari sejumlah banyak ahli, lembaga ini melakukan banyak pekerjaan yang membanggakan dan patut diperhatikan. Sejak awal pendirian lembaba ini, para peneliti dari hauzah ilmiah dan universitas bekerjasama.’’
Ayatullah Tabasi yang juga Pimpinan Hauzah Ilmiah Khorasan itu melanjutkan, ‘’Hari ini di dunia maya dan media-media sosial, Islam khususnya Syiah menjadi sasaran serangan serius kubu imperialis dan orang-orang bayarannya.’’
Ia menambahkan, ‘’Kondisi hari ini sepenuhnya berbeda dengan masa lalu dan kita perlu memanfaatkan angkatan muda yang memiliki pemikiran segar, bertalenta, kreatif, rasional dan berargumen. Di samping itu, pemanfaatan pengalaman keilmuan para tokoh akan sangat membantu.’’
Anggota Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran itu menerangkan, ‘’Pemikiran-pemikiran anti-Syiah disuntikkan kepada kelompok yang dikenal dengan ISIS. Pertama dengan pemikiran dan setelah itu uang kemudian dana raksasa yang diberikan kepada mereka untuk merusak Islam dan Syiah.’’
Ayatullah Tabasi juga menyinggung pentingnya penggunaan kapasitas penelitian lembaga riset Islam, Haram Suci Razavi dalam kerja-kerja penelitian. Ia menjelaskan, ‘’Sangat penting untuk menentukan tema-tema yang dibutuhkan negara dan Dunia Islam dan menentukan mana yang akan menjadi prioritas.’’
Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, ‘’Melakukan konsultasi dan menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga universitas lain dengan menjaga garis independensi lembaga, cermat dalam memilih para peneliti yang berkomitmen dan waspada atas pengaruh gerakan-gerakan pemikiran dan politik yang tidak bisa diterima. Selain itu aktif dalam bidang riset berdasarkan ajaran-ajaran Islam dan mengenalkan Islam asli serta ajaran Ahlul Bait as, termasuk tema-tema yang harus ditangani secara serius.’’
Ayatullah Tabasi juga berbicara soal beberapa kesepakatan yang ditandatangani Universitas Ilmu Keislaman di bidang riset dan keilmuan. ‘’Kapasitas yang dimiliki para dosen dan mahasiswa universitas ini juga dapat digunakan untuk memperluas aktivitas penelitian,’’ katanya.
Ayatullah Tabasi mengaku puas dengan kinerja Hujatulislam Elahi Khorasani sepanjang masa kepemimpinannya di lembaga riset Haram Suci Razavi dan menuturkan, ‘’Sejak awal, pendirian lembaga ini dipercayakan kepada Hujatulislam Elahi Khorasani dan dengan memperhatikan pelayanan yang sudah diberikan, kita akan diuntungkan dengan keberadaan beliau di lembaga ini.’’
Ayatullah Tabasi di bagian lain statemennya menyinggung rekam jejak keilmuan dan penelitian Hujatislam Shariati Tabar dan mengatakan, ‘’Dengan mengenal pandangan-pandangan keilmuan, riset dan pengalaman beliau dan dengan sejumlah banyak penelaahan yang dilakukan, tanggung jawab mengelola lembaga riset Islam, Haram Suci Razavi diserahkan kepada beliau.’’
Perwalian Haram Suci Razavi di akhir statemennya menuturkan, ‘’Saya berharap dengan dukungan anggota Dewan Pimpinan Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi yang seluruhnya adalah orang-orang berprestasi dan para peneliti ahli di bidang ilmu keislaman, kita akan menyaksikan perubahan dan peningkatan kinerja pusat riset ini.’’
(News-Aqr/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar