Sekelompok akademisi dan peneliti Italia berencana memboikot institusi akademik Israel. Alasannya, institut terlibat dalam pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM).
Sekitar 170 ulama dari sekitar 50 universitas di Italia dan organisasi penelitian, menandatangani kesepakatan untuk melakukan boikot. Para penandatangan menggambarkan diri mereka sebagai kelompok akademisi kritis yang tidak bersedia menolerir keterlibatan akademik Israel dengan kekerasan negara Israel.
Akademisi yang mengajar dan bekerja di universitas terkemuka, termasuk Universitas Bologna, Universitas Roma dan Universitas Milan mencatat, mereka adalah bagian dari tren global yang terus meningkat untuk mengambil sikap atas hak-hak Palestina.
"Saya pikir itu adalah penting bahwa anggota akademisi Italia telah bergabung dengan boikot internasional karena penandatanganan bahkan ada di Italia, gerakan BDS (boikot, divestasi, dan sanksi) menjadi mainstream," ujar seorang profesor Inggris di Universitas Perugia Federico Zanettin kepada Al Jazeera, Sabtu (30/1).
Gerakan BDS adalah kampanye yang dipimpin warga Palestina itu menyerukan tekanan ekonomi dan politik di Israel untuk memberikan hak serupa kepada warga Palestina. Tekanan itu juga untuk mengakhiri pendudukannya atas wilayah Arab Palestina dan lainnnya, termasuk Golan Heights Suriah.
Akhir tahun lalu, lebih dari 300 akademisi dari puluhan universitas Inggris berjanji untuk memboikot institusi akademin Israel. Hal ini sebagai protes terhadap apa yang mereka sebut pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.
Di Israel, Asosiasi Kepala Universitas mengutuk inisiatif BDS dan menyebutnya sebuah kampanye dunia anti-Israel yang agresif, diatur kepentingan kelompok pinggiran yang selama beberapa tahun telah mendukung penyebaran kebohongan terhadap Israel.
"Selama beberapa tahun terakhir, gerakan BDS telah memimpin kampanye kebencian pada bidang akademik, politik dan ekonomi untuk menghasut kebencian terhadap Israel," kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.
(Republika/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar