Partai berkuasa di Zimbabwe diperkirakan akan menghabiskan USD800 ribu atau sekira Rp11 miliar untuk perayaan pesta ulang tahun (ultah) Presiden Robert Mugabe yang jatuh pada 21 Februari mendatang. Rencana itu tak pelak memancing protes keras dari publik dan partai oposisi negara termiskin kedua di dunia itu.
Mugabe yang tahun ini akan berusia 92 tahun direncanakan mengadakan pesta ulang tahunnya di Provinsi Masvingo yang tengah dilanda kekeringan. Pergelaran musik dan turnamen sepakbola akan menjadi bagian dari perayaan tersebut.
Zimbabwe African National Union – Patriotic Front (ZANU- PF) yang telah berkuasa di Zimbabwe sejak 1980 juga dilaporkan telah mengajukan sebuah proposal ke Departemen Kehakiman untuk menjadikan hari ulang tahun Mugabe sebagai hari libur nasional. Usulan ini juga mendapat tentangan dari para pemimpin oposisi yang menyatakan hari libur baru akan membuat ekonomi semakin terpuruk.
“Beberapa penjilat dari ZANU-PF mungkin ingin mendewakan dan memuja Mugabe sebagai pahlawan, tapi orang-orang tersesat ini harus diberi tahu bahwa pahlawan mereka telah menyebabkan penderitaan jutaan rakyat Zimbabwe,” kata juru bicara Partai Movement for Democratic Change – Tsvangirayi (MDC-T) Obert Gutu sebagaimana dilansir IBTimes, Sabtu (30/1/2016).
Senada dengan Obert, juru bicara partai oposisi lainnya Movement for Democratic Change (MDC) Kurauone Chihwayi mengatakan ZANU-PF tidak mempedulikan kondisi ekonomi dan parahnya infrastruktur karena terlalu disibukkan oleh kebutuhan dan keinginan satu orang saja.
Ini bukan pertama kalinya pesta ulang tahun Mugabe mengundang kontroversi. Tahun lalu presiden yang telah menjabat selama tiga dekade itu merayakan ulang tahunnya dengan jamuan yang diisi dengan daging dari berbagai satwa seperti gajah, macan, singa, impala, dan banteng, sehingga menimbulkan kecaman dari kelompok konservasionis.
(Oke-Zone/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar