Mantan Katib Amm Syuriah PBNU, Malik Madani geram dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dirinya pun meminta Gafatar tidak membawa-bawa agama dalam organisasinya dengan melarang pengikutnya salat dan puasa.
"Mestinya kalau benar-benar organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang sosial, enggak usah bicara soal agama," kata Malik saat dihubungi Okezone, Rabu (27/1/2016).
Menurut Malik, kendati Gafatar diikuti seluruh umat beragama, namun mayoritas pengikutnya adalah Muslim. Sehingga ditegaskannya jika Gafatar melarang salat dan puasa itu sudah menyimpang.
"Dengan mengajarkan tidak wajib salat, tidak wajib puasa kepada anggota yang jelas mayoritas muslim itu jelas ya sudah menyimpang dari ajaran agama," ujarnya.
Malik menambahkan, jika Gafatar memang merangkul semua umat beragama, seharusnya menyerahkan urusan agama kepada masing-masing pihak dan tidak ikut campur. Sehingga, sambungnya, kelompok tersebut perlu diluruskan lantaran meresahkan masyarakat.
"Ajarannya ini sangat potensial untuk menimbulkan keresahan dalam masyarakat seperti membuat komunitas tersendiri sehingga orang harus meninggalkan keluarga, pekerjaan dan lain sebagainya demi mengikuti aliran ini. Saya kira yang begini perlu diluruskan sehingga masyarakat kita perlu dijauhkan dari paham atau aliran yang diajarkan Gafatar ini," tandasnya.
(Oke-Zone/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar