Beragam masalah menghantam umat Islam di Indonesia. Disaat bersamaan, umat Islam seharusnya sudah bersiap diri menghadapi pasar bebas ASEAN yang kian mendekat.
"Berbagai masalah yang tengah dihadapi umat Islam antara lain, kasus kemurtadan, penyesatan, penyerangan dan terakhir kasus-kasus penistaan atau pelecehan agama Islam," kata Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Utang Ranuwijaya, Selasa (26/1).
Menurutnya, di era persaingan bebas seperti sekarang tidak ada perbuatan yang tidak mungkin dilakukan, oleh pihak-pihak yang ingin melihat Islam di Indonesia terpuruk. Pihak-tertenu dinilai rela menimbulkan berbagai masalah yang seakan terjadi di internal umat Islam, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang ada di depan mata.
"Itu agar umat Islam terlihat sibuk dengan masalah dan tidak siap menghadapi gelombang MEA," ucap Utang.
Pihak-pihak tertentu, lanjut Utang, ingin umat Islam di Indonesia yang hendak bangkit dari masalah yang satu, seakan kembali terpuruk akibat masalah-masalah lain. Ia menekankan, kondisi itu akan senantiasa membuat umat Islam di Indonesia seperti tertinggal, karena tidak mampu bangkit saat gelombang kekuatan MEA menyerang.
Utang menambahkan, skenario itu sudah dapat terlihat jika membaca situasi dan kondisi umat Islam di Indonesia sekarang. Ironisnya, menurut Utang, situasi dan kondisi itu terjadi bukan hanya dilakukan oleh pihak-pihak asing, melainkan tanpa sengaja dibuat oleh orang-orang Indonesia atau bahkan umat Muslim itu sendiri.
(Republika/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar