Para ulama dan Talabeh berunjuk rasa di kota Mashhad pada tanggal 3 Januari 2015 mengecaman eksekusi Arab Saudi terhadap ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. (Foto: IRNA)
Para ulama dan talabeh (santri) melakukan demonstrasi di kota suci Qom dan Mashhad mengecaman eksekusi Arab Saudi terhadap ulama Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr.
Dalam demonstran di Qom, Ayatollah Seyyed Ahmad Khatami, mengatakan Riyadh harus segera menyerahkan jenazah Sheikh Nimr kepada keluarganya.
Dia menambahkan bahwa eksekusi Nimr akan segera menyebabkan runtuhnya rezim Saudi.
Ulama senior Iran menambahkan bahwa Arab Saudi telah menjadi kontributor utama dalam membentuk kelompok Takfiri dan mendukung mereka, sementara mereka menuduh Iran mendukung teroris.
Dunia harus tahu bahwa sekelompok pemudanya dipengaruhi oleh Zionis untuk menjalankan Arab Saudi, Khatami mengatakan, menambahkan, “Arab Saudi adalah sekutu untuk Zionis.”
Pada hari Sabtu, Kementerian Dalam Negeri Saudi mengumumkan bahwa Sheikh Nimr bersama dengan 46 orang lainnya, dieksekusi karena terlibat dalam apa yang mereka sebut “terorisme” dan mengadopsi ideologi “Takfiri”.
Sheikh Nimr, seorang kritikus rezim Riyadh, ditangkap pada tahun 2012 di wilayah Qatif yang didominasi muslim Syiah di Provinsi Timur, yang merupakan tempat yang demonstrasi damai anti-rezim pada saat itu.
Dia didakwa telah menghasut kerusuhan dan mengganggu keamanan kerajaan, menyampaikan pidato anti-pemerintah dan membela tahanan politik. Namun Nimr telah menolak semua tuduhan itu sebagai tak berdasar.
Setelah eksekusi, pihak berwenang Saudi menolak untuk menyerahkan jenazah ulama tersebut dan menguburkannya di sebuah kuburan yang dirahasiakan, kata Mohamed Nimr adik Sheikh Nimr.
Dia mengatakan bahwa keluarganya ingin mengubur Nimr di kota asalnya, di Qatif.
40 ditangkap dalam demo di kedutaan Saudi
Jaksa Agung Teheran Abbas Jafari Dolatabadi mengatakan pada hari Minggu bahwa 40 orang telah diidentifikasi dan ditangkap karena memasuki tempat kedutaan Saudi di Teheran.
Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari tersangka lainnya.
Pada Sabtu malam, polisi Iran mencegah cegah pengunjuk rasa yang marah menyerbu kedutaan.
Menurut laporan, sejumlah pengunjuk rasa melemparkan perangkat pembakar ke gedung yang menyebabkan kerusakan kecil. Pasukan polisi, dikerahkan untuk menjaga ketertiban, membubarkan massa yang marah.
Di kota timur laut Mashhad, pengunjuk rasa berkumpul di luar konsulat Saudi.
Menyusul insiden itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi Ansari meminta mereka yang berdemo di kedutaan Saudi untuk menahan diri.
Jaberi Ansari menambahkan bahwa polisi Iran bertanggung jawab untuk menangani setiap gangguan di lokasi kedutaan Riyadh dan akan bertindak sesuai dengan tanggung jawab ini. Namun pejabat Iran, menekankan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran memahami sentimen mereka atas pengeksekusian Sheikh Nimr.
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar