Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Tehran dan perwakilan konsulat Riyadh di Masyhad diserang dan dirusak massa.
Tindakan ini dilakukan dalam rangka memprotes eksekusi mati 46 orang penentang pemerintah beserta Syaikh Nimr, seorang Syiah penentang rezim Arab Saudi. Foto-foto yang dimuat oleh media-media sosial hari ini (3/1) menunjukkan bahwa warga Iran telah memasuki Kedubes Arab Saudi dan lantas membakarnya.
Sebuah foto di Twitter yang diunggal di permulaan hari ini menunjukkan kobaran-kobaran api kecil dari dalam Kedubes Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri meminta kepada para demonstran supaya menghormati undang-undang diplomatik. Akan tetapi, pihak kepolisian Iran tidak mampu membendung banjir pemrotes untuk memasuki Kedubes Saudi.
Menurut klaim media-media Arab Saudi, dari 47 orang yang telah dieksekusi mati itu terdapat Farez Al-Syawa’il, salah seorang pemimpin Al-Qa‘idah. Semua orang yang telah dieksekusi ini masuk dalam kelompok teroris.
Setelah Zahran ‘Alusy, pemimpin Jaisul Islam, yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kerajaan Al Sa‘ud, Riyadh berusaha untuk membalas dendam. Menurut sebagian sumber, eksekusi mati Syaikh Nimr masih bertalian dengan masalah ini.
Bisa diprediksikan, perkembangan Timur Tengah akan terpengaruh oleh eksekusi mati Syaikh Nimr ini. Yaman, Bahrain, dan Suriah dalam beberapa hari mendatang akan menyaksikan perkembangan baru.
(Saudi-Gazette/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar