Apakah Iran dan Arab Saudi adalah pihak yang akan menyulut Perang Dunia III?
Amarah Tehran lantaran eksekusi mati seorang ulama pengkritik rezim Al Sa‘ud telah menghadapkan Timur Tengah kepada sebuah permasalahan dan tantangan baru.
Iran menyatakan akan melakukan balas dendam berat terhadap Arab Saudi setelah rezim ini mengeksekusi mati Syaikh Nimr Al-Nimr. Hal ini memuncak setelah krisis antara kedua negara semakin parah pasca penyerangan terhadap Kedubes Arab Saudi di Tehran.
Dalam kondisi ini, Tehran menuduh Arab Saudi sedang mendukung terorisme. Sebaliknya, Riyadh juga mengecam Tehran lantaran mendukung kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah Lebanon dan Hamas.
Dua kutub besar aliran mazhab dan ekonomi Timur Tengah ini sekarang sedang menarik sekutu di kawasan ini. Iran mendekat ke Rusia dan berhasil memusnahkan konspirasi-konspirasi Arab Saudi di Suriah. Arab Saudi juga mendekat ke Erdogan, sang diktator Turki. Sangat mungkin pandangan Erdogan telah mempercepat eksekusi mati Syiakh Nimr tersebut.
Pertikaian langsung Arab Saudi dan Iran bisa menciptakan krisis di Timur Tengah. Sekarang ini, kedua negara sedang bertikai secara proxy di Yaman, Bahrain, dan Suriah. Secara praktis, Iran telah mengikat Arab Saudi di kawasan ini. Aliansi anti terorisme yang baru-baru ini dibentuk oleh Riyadh dan bertujuan untuk memerangi Da‘isy terpaksa ditangguhkan lantaran ekekusi mati tiga tokoh Syiah.
(Express/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar