Sejumlah warga Lebanon membawa peti jenazah Samir Qantar, anggota senior gerakan perlawanan Hizbullah, saat pemakamannya di pinggiran Beirut selatan, Lebanon 21 Desember 2015. (Foto: Reuters)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan negara-negara dunia dan organisasi internasional harus fokus pada terorisme negara oleh rezim Israel yang menjadi salah satu akar penyebab kekacauan di seluruh dunia.
“Ketika dunia menganggap terorisme bahaya umum, baik organisasi internasional dan negara-negara regional dan dunia perlu memusatkan perhatian pada terorisme negara yang dilakukan oleh rezim Zionis [Israel] yang merupakan salah satu sumber utama kekacauan di Asia Barat dan seluruh dunia,” Hossein Jaberi Ansari mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Iran, IRNA, yang diterbitkan pada hari Jumat (25/12 /15).
Dia menambahkan bahwa terorisme negara adalah “salah satu jenis yang paling berbahaya dari tindakan terorisme.”
Rezim Israel, yang dibentuk berdasarkan pendudukan dan terorisme, telah mengejar kedua cara ini sejak berdirinya, kata juru bicara Iran.
Pejabat Iran menunjuk pembunuhan Samir Qantar, anggota tingkat tinggi dari gerakan perlawanan Hizbullah Libanon di Suriah, mengatakan ada dua hal penting yang harus dipertimbangkan atas insiden tersebut.
“Salah satu aspek adalah pelanggaran kedaulatan nasional dan integritas wilayah pemerintahan berdaulat yang merupakan anggota PBB oleh rezim Zionis,” kata Jaberi Ansari menambahkan, kedua hal yang penting dalam masalah ini adalah terorisme negara yang terorganisir dan diinternalisasi oleh rezim Israel.
Qantar gugur dalam serangan Israel yang mengenai rumahnya di dekat ibukota Suriah, Damaskus, pada tanggal 20 Desember, serangan udara ini juga menewaskan 10 warga Suriah dan melukai sejumlah warga sipil lainnya.
Sebuah file foto dari Samir Qantar, anggota tingkat tinggi dari gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah
Qantar dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukaran tawanan antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2008, setelah ia menjalani 29 tahun di penjara Israel.
Qantar dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukaran tawanan antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2008, setelah ia menjalani 29 tahun di penjara Israel.
Dalam siaran televisi pada hari Senin, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan gerakannya tidak akan membuat pembunuh Israel terhadap anggotanya keluar dari tanggung jawab.
Dia menambahkan bahwa Hizbullah memiliki “hak untuk menanggapi pembunuhan ini pada waktu dan tempat yang tepat ”.
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar