Kuliah ijtihad yang dibimbing oleh Ayatullah Makarim Syirazi pada setiap hari Rabu sebagai akhir pekan di Iran, seperti biasa, dimulai dengan kupasan seputar tema dan isu-isu yang berkembang di masyarakat Islam dan dunia.
Di permulaan kuliah ijtihad hari ini, Ayatullah Makarim berpesan kepada seluruh santri supaya memperhatikan seluruh sunnah yang sudah berlaku di hauzah ilmiah dari sejak dulu kala. Ia juga menegaskan bahwa perbedaan utama antara hauzah ilmiah dan pendidikan akademik resmi adalah dorongan utama dalam mempelajari ilmu di dunia hauzah ilmiah adalah dorongan Ilahi.
“Sebelum hadir di ruang kuliah, para santri harus membiasakan diri menelaah mata kuliah terlebih dahulu, jangan pernah absen, dan melakukan diskusi dengan sesama supaya lebih mendalami ilmu,” ujar Ayatullah Makarim.
Ayatullah Makarim juga mengisyaratkan pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan Arab Saudi baru-baru ini. “Sebagian orang merasa sedih dengan pemutusan hubungan diplomatik yang telah dilakukan oleh Arab Saudi dan beberapa negara yang bisa mengekor. Mereka menyangka bahwa langit telah runtuh. Padahal pemutusan hubungan diplomatik ini sangat tidak penting bagi kita,” ujarnya.
Ayatullah Makarim menegaskan, sebagian bentuk hubungan adalah sebuah cela bagi manusia. Dan tentu kita harus memutus hubungan untuk menghilangkan cela ini. “Akan datang suatu hari semua negara itu akan bersimpuh untuk membangun hubungan kembali dengan Iran,” tukasnya.
“Dalam peristiwa baru-baru ini, wajah Arab Saudi telah dikenal dunia. Media-media Barat juga mengaku bahwa Arab Saudi mengekspor minyak, kurma, dan teroris. Tempat lahir dan sarang terorisme terdapat di Arab Saudi,” tandas Ayatullah Makarim.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar