Pangeran Talal: Iran Dapat Hancurkan Kekuatan Militer Saudi Dalam 24 Jam, Wakil Putera Mahkota Saudi Tidak Menginginkan Perang Melawan Iran


Pangeran Talal bin Abdulaziz, saudara Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi, mengungkapkan bahwa para sekutu negara ini mengingatkan supaya Riyadh tidak memprovokasi dan mengancam Iran, karena Iran memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan kekuatan militer Saudi dalam tempo 24 jam. Dia juga mengatakan bahwa para pilot “bayaran” jet tempur yang membom Yaman mendapat upah sebesar USD 7500 untuk satu kali terbang.

“Para sekutu kami telah memberitahu kami supaya tidak menyusahkan diri dengan memrovokasi Iran karena ini dapat membuka pintu jahannam bagi kami. Pasukan Iran dapat menghancurkan infrastruktur dan kekuatan militer Kerajaan Saudi dalam tempo 24 jam,” ungkapnya dalam wawancara dengan channel Fox News di tempat kediamannya di Jerman, sebagaimana dilansir situs ad-Diyar, Lebanon, dan dikutip oleh beberapa media lain, Jumat (8/1).

Mengenai perang Saudi terhadap Yaman dia menilainya sebagai keputusan yang salah sehingga Saudi pada akhirnya akan menerima penyelesaian yang ditolaknya sebelum perang.

“Kerajaan (Saudi) sekarang merasa terpedaya oleh keputusan yang salah dalam memerangi Yaman, dan (karena itu) akan menerima penyelesaian yang ditolaknya sebelum perang,” tuturnya.

Talal juga menyebutkan angka yang fantastis terkait honor yang diterima para pilot “bayaran” dalam setiap kali menerbangkan jet tempur untuk membombardir Yaman. Menurutnya, sebagian pilot itu meminta USD 7500 untuk sekali terbang, dan mereka berasal dari Pakistan, India, Perancis, Amerika Serikat dan Mesir.

Talal bin Abdulaziz tercatat sebagai tokoh keluarga Kerajaan Saudi yang berhaluan liberal dan pernah menjabat sebagai menteri . Dia menuntut adanya konstitusi nasional, supremasi hukum, dan kesetaraan semua orang di depan hukum. Anak ke-20 mendiang Raja Abdulaziz kelahiran 1931 itu juga dikenal sebagai pemimpin gerakan kebebasan pangeran Saudi.

Wakil Putera Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman yang juga menjabat menteri pertahanan negara ini mengatakan bahwa perang antara Arab Saudi dan Iran adalah awal dari bencana. Ia menegaskan bahwa Riyadh tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
*****

Wakil Putera Mahkota Saudi Tidak Menginginkan Perang Melawan Iran


Wakil Putera Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman mengatakan bahwa perang antara Arab Saudi dan Iran adalah awal dari bencana. Ia menegaskan bahwa Riyadh tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

“Perang antara Iran-Arab Saudi bukanlah hal yang kami kehendaki. Dan siapapun yang mendorong ke arah itu adalah orang yang tidak waras,” ucapnya, seperti dilansir dalam wawancaranya bersama The Economist, (06/1/2016).

Mohammad bin Salman juga berharap bahwa Iran bukanlah musuh terbesar Saudi. Meski demikian, ia merasa aneh ketika melihat rakyat Iran melakukan demonstrasi terhadap Arab Saudi.

“Apa hubungan antara Iran dengan warga negara Arab Saudi yang melakukan kejahatan di Arab Saudi, lalu dihukum di Arab Saudi? Ini membuktikan bahwa Iran ingin memperluaskan pengaruhnya ke negara-negara di kawasan,” cerca Bin Salman.

Ia menambahkan, bahwa pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran terpaksa dilakukan demi melindungi para diplomatnya. “Bayangkan jika ada diplomat Saudi dan keluaranya yang diserang di Iran, maka posisi Iran akan semakin sulit…”

Ironisnya, Arab Saudi justru melakukan serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Yaman, dan menurut informasi yang beredar, ada staf di Kedubes yang terluka.
****

Kedubes Iran di Yaman Diserang Saudi, Teheran Minta Riyadh Bertanggungjawab


Hubungan Iran – Arab Saudi tampak kian memburuk. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran menyatakan kedutaan besar (kedubes)-nya di Sanaa, ibu kota Yaman, terkena serangan udara Saudi hingga menyebabkan banyak kerusakan pada fisik bangunan serta terlukanya sejumlah petugas keamanan yang menjaganya.

Juru bicara Kemlu Iran Hossein Jaberi Ansari mengutuk keras serangan tersebut dan menuding Saudi melakukannya dengan sengaja.

“Tindakan yang dilakukan pemerintah Saudi dengan sadar dan sengaja ini melanggar semua konvensi dan ketentuan hukum internasional di bidang pengindahan keamanan dan keterlindungan tempat-tempat diplomatik dalam kondisi apapun. Pemerintah Saudi bertanggungjawab atas tindakan ini dan atas ganti rugi kerusakan bangunan serta korban luka pekerja Kedubes ini,” ungkapnya, Kamis (7/1), sebagaimana dilansir IRNA.

Dia menegaskan bahwa Iran tentu akan menggunakan haknya untuk memperkarakan serangan udara tersebut. Menurut IRNA, serangan yang menimpa Kedubes Iran di Yaman itu terjadi Rabu malam (6/1) dan menyebabkan banyak kerusakan pada dinding bangunan Kedubes.

*****

Seperti diketahui, rakyat Iran melakukan protes besar-besaran atas Arab Saudi yang telah mengeksekusi Syaikh Nimr. Namun, bukan hanya Iran yang berunjuk rasa. Di Yaman, Bahrain, Irak, Pakistan, India, Inggris, Indonesia, bahkan Yunani, terjadi demonstrasi yang mengecam Arab Saudi. Demonstrasi, terutama di negara-negara demokrasi bukanlah hal yang tabu. Bukan hanya protes terhadap Arab Saudi, demonstrasi untuk mengecam kekejaman Israel terhadap Palestina, atau protes atas kebijakan Amerika Serikat yang gila perang adalah hal yang lazim terjadi di seluruh penjuru dunia.

(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Selasa, 12 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Pangeran Talal: Iran Dapat Hancurkan Kekuatan Militer Saudi Dalam 24 Jam, Wakil Putera Mahkota Saudi Tidak Menginginkan Perang Melawan Iran. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/01/pangeran-talal-iran-dapat-hancurkan.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS