Para petinggi Arab Saudi, lantaran takut dan khawatir, melarang setiap pidato di masjid-masjid yang belum memperoleh izin resmi.
Lebih dari itu, pihak Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Propinsi Jeddah juga melarang setiap bentuk majelis dan seminar di masjid yang tidak memperoleh izin resmi.
Menurut laporan koran Al-Hayah, kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk mengontrol mimbar-mimbar masjid dari tindakan-tindakan teroris.
Dengan kebijakan baru ini, seluruh dialog dan pidato akan dikontrol, dan pihak-pihak berwenang Arab Saudi harus mengetahui kitab-kitab yang dibacakan, baik kitab fiqih maupun jenis kitab lain.
Sebelum ini, Kementerian Urusan Islam Jeddah juga telah melakukan pelarangan terhadap setiap bentuk seminar. Kementerian Pendidikan Arab Saudi juga telah melarang setiap bentuk seminar atau pembagian brosur di sekolah-sekolah.
Rezim Al Sa‘ud telah dikenal seluruh dunia sebagai rezim yang bergandengan dengan kelompok-kelompok teroris dan sedang melakukan pembantaian di Yaman dan merusak masjid. Sekalipun demikian, mereka masih melakukan tindakan pelarangan tersebut lantaran takut teroris.
Serangan teroris sudah sering kali terjadi di kawasan kekuasaan rezim Al Sa‘ud. Contoh terakhir adalah serangan terhadap Masjid Imam Ridha as di kota Ahsa’ yang telah menelan korban sebanyak 4 orang meninggal dunia dan 18 orang luka-luka.
(Al-Wathan/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar