Biaya peperangan Amerika di Timur Tengah bukan hanya materi, nyawa jutaan manusia yang tidak berdosa juga termasuk. Analitis Database "Middle East Monitor" melaporkan bahwa semenjak awal abad ke-21 sudah banyak perang yang berkecamuk di dunia ini.
Selama Invasi AS ke Afghanistan, Iraq dan konflik yang terjadi di Libya, Suriah dan Yaman jutaan Muslim kehilangan nyawanya. Setiap harinya ribuan wanita, anak-anak, orang tua, remaja dan orang yang tidak berdosa siap menjadi korban selanjutnya di sisi dunia lainnya mereka sedang mengaktifkan mesin perangnya.
Perang ini menjadi semacam laboratorium untuk menciptakan senjata-senjata baru. Amerika pertama kali menggunakan bom B2-nya di Afghanistan dan Libya. Drone Amerika juga pertama kali digunakan oleh CIA di Pakistan. Pesawat tempur F-35 yang memakan dana sebesar 400 miliar dolar As dari total dana sebesar 1 triliun dolar As yang dialokasikan hingga saat ini, menunggu giliran untuk menghancurkan dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa.
Setiap senjata baru yang diciptakan, kematian dan kehancuran juga akan semakin banyak. Keberhasilan senjata yang dibuat tergantung dari seberapa banyak darah orang tak berdosa yang ditumpahkan. Setiap senjata yang dibuat maka akan memberikan ide untuk menciptakan senjata mematikan lainnya, Amerika dengan apa yang dimilikinya bukan dimanfaatkan untuk menjaga hidup orang, mereka malah memanfaatkannya untuk membunuh orang-orang.
Uang yang dihabiskan untuk pembuatan senjata hanya merupakan sebagian kecil dari biaya perang, sebagian analis mengatakan biaya yang dihabiskan Amerika dalam invasinya ke Iraq dan Afghanistan menelan biaya sebesar 6 triliun dolar AS.
“Perang terhadap Terorisme” yang dicanangkan Amerika saja telah merenggut nyawa 3 juta manusia, perang yang saat ini masih terjadi telah menghancurkan 8 negara, ratusan kota-kota besar dan kota-kota kecil membutuhkan rekontruksi, pengungsian besar-besaran juga terjadi di negera-negara konflik.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar