Perdana Menteri Slovenia mengecam aksi penghinaan terhadap sebuah masjid di kota Ljubljana.
“Usaha baru untuk menciptakan ketakutan di kalangan warga muslim adalah sebuah tindakan yang sangat disayangkan,” ujar Miroslav Cerar hari ini di hadapan wartawan.
Masjid ini telah menjadi ajang penghinaan oknum-oknum rasialis tak dikenal sebanyak dua kali dalam sebulan terakhir. Mereka meletakkan kepala dan darah babi di tempat masjid ini.
Slovenia, tandas Cerar, termasuk negara yang tak kenal damai dengan aksi-aksi penghinaan seperti ini.
Cerar meminta kepada seluruh masyarakat supaya mengedepankan dialog dan penghormatan terhadap siapa pun terlepas dari agama, etnis, dan jenis kelaminnya.
Pihak kepolisian Slovenia telah mulai melakukan penyelidikan atas kasus ini. Hukuman yang ditentukan untuk aksi serangan terhadap masjid tidak kurang dari 2 tahun penjara.
Ljubljana adalah ibukota Slovenia dengan populasi penduduk sebesar 270 ribu jiwa dan kota terbesar di negara ini. Kota ini terletak di pusat Slovenia. Di sepanjang sejarah, Ljubljana adalah tempat kultur Islam, Jerman, dan Latin saling beradaptasi.
(Xinhua/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar