Sebuah organisasi HAM non-pemerintah di Bahrain mengungkapkan keprihatinannya atas tekanan sistematik Rezim Al-khalifa terhadap hak-hak perempuan.
Dilansir dari kantor berita Press TV, sebuah organisasi HAM di Bahrain dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa pejabat Bahrain sengaja menekan para pembela hak-hak perempuan di negeri ini dan memaksa untuk menghentikan aktivitas mereka.
Dalam pernyataan ini organisasi hak asasi manusia Bahrain juga menuntut pembebasan segera semua aktivis HAM perempuan yang kini sedang ditahan di penjara-penjara Bahrain.
Bersamaan dengan laporan ini, pengadilan di Bahrain telah menjatuhkan hukuman 9 bulan penjara kepada Zaynab Al-Khawaja aktivis hak asasi wanita di Bahrain. Zaynab Al-Khawaja didakwa dengan tuduhan menghina polisi Rezim Al-khalifa.
Abdul Hadi Al-khawaja, ayah dari Zaynab kini dipenjara seumur hidup dengan tuduhan merencanakan penggulingan Rezim Al Khalifah.
Seorang bernama Jamshid yang juga merupakan aktivis hak asasi wanita, dijatuhi hukuman 4 bulan penjara karena dituduh melakukan penghinaan kepada kedua pegawai pemerintahan di halaman Twitternya.
Pejabat Bahrain pada tanggal 3 Februari lalu juga menangkap aktivis lainnya yang bernama Ma’shomah Al-Sayid di pos pemeriksaan. Ma’shomah dijatuhi hukuman 6 bulan penjara karena mengikuti unjuk rasa anti Rezim Al Khalifah.
(Press-TV/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar