Kerja sama antara Rusia, Iran, dan Cina sedang mengalami perkembangan. Perkembangan ini untuk bidang politik dan ekonomi, menurut para ahli, telah membentuk segitiga emas di kawasan Eurasia.
Hubungan Iran dan Rusia telah terwujud dari sejak 400 tahun lalu. Hubungan ini memang mengalami banyak pasang surut yang kadang-kadang juga disertai oleh perang berdarah.
Sekarang masa itu sudah berlalu. Sekarang kedua negara memiliki peran yang sangat signifikan dalam ranah internasional. Perang Iran-Iraq dan siasat embargo Barat telah melicinkan lahan bagi Rusia untuk menembus pasar persenjataan dan ekonomi Iran. Mulai dari reaktor nuklir Busyehr hingga pasar minyak dan gaz.
Negara lain yang memiliki pasang surut hubungan dengan Iran adalah Cina. Hubungan antara kedua negara kembali ke era milenium keempat sebelum Masehi. Menurut sebagian dokumen sejarah, sejarah hubungan antara kedua negara ini sudah mulai terjalin dari sejak tahun 165 sebelum Masehi. Sejarah hubungan politik Iran dan Cina kembali ke tanggal 16 Agustus 1971 Masehi.
Perundingan Iran dengan 5+1 berhasil mencapai kesepakatan berkat kerja sama Cina dan Rusia. Setelah periode embargo, kerja sama Iran dengan kedua negara ini memiliki aroma dan warna baru.
Menurut pengakuan Sputnik, sebuah egitiga emas yang beranggotakan Iran, Cina, dan Rusia sekarang sedang terwujud. Segitiga emas ini layak diperhitungka untuk kawasan Eurasia.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar