Ritual ibadah politik salah Jumat di kota suci Masyhad, Iran, diwarnai oleh semangat anti imperialisme dan terorisme terkait dengan agresi militer rezim Arab Saudi terhadap kedaulatan rakyat Yaman.
Di permulaan khutbah, Hujjatul Islam Muhammad Baqir Farzaneh yang memimpin ritual ibadah politik ini mengetengahkan ulasan tentang kecintaan kepada dunia. Orang-orang yang memiliki ketergantungan kepada urusan duniawi senantiasa bertindak sombong dan menganggap orang lain lebih kecil dari diri mereka.
Kriteria kedua para pecinta dunia, lanjut Farzaneh, adalah rasa tamak. Mereka senantiasa mengumpulkan harta dunia sekalipun telah memiliki, dan akhirnya, mereka tidak pernah merasa lega dengan seluruh harta yang telah mereka timbun.
Sebagai hasil dari kecintaan kepada dunia, tegas Farzaneh, mereka akan berubah menjadi kaum yang lalai. Kebuasan mereka pun tak mengenal batas. Pada peristiwa Karbala, semua ini telah terjadi dengan nyata.
“Contoh nyata untuk kaum pecinta dunia di masa sekarang ini adalah Amerika dan Israel,” tegas Hujjatul Islam Farzaneh.
Sebagai kelanjutan dari kecintaan kepada dunia ini, negara-negara imperialis yang telah memaksakan perang 8 tahun terhadap Iran, sekarang menyuruh para kaki tangan mereka untuk menyerang Yaman. Negara yang hanya memiliki jumlah penduduk sebesar 23 juta jiwa ini diserang secara membabi-buta oleh 185 pesawat tempur canggih.
Menurut penegasan Farzaneh, agresi militer ke Yaman ini merupakan lembaran dari kekalahan para musuh Islam sejati.
“Kita berharap, sebagaimana agresi militer asing ke Iraq dan Afghanistan telah mempersatukan rakyat, kali ini agresi ini juga akan mengalami kekalahan telak berkat inayah Ilahi,” ungkap Farzaneh.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar