ISIS Diyakini Segera Tamat, Tentara Berkurang serta Diserbu Saudi


Gempuran hebat dari negara-negara besar di wilayah-wilayah kekuasaan kelompok militan Negara Islam Irak dan Syiah (ISIS), rupanya mulai terasa. Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Liga Arab, mulai membuahkan hasil dari serangan melawan terorisme.

ISIS atau Daesh, begitu kelompok ini disebut, mulai mengalami penurunan keanggotaan. Benarkah?

Intelijen Amerika Serikat menyerukan kelompok teror tersebut semakin lemah akibat kekurangan anggota. Menurut data yang diperoleh Pentagon, jika tahun lalu pejuang ISIS mencapai 31 ribu tentara, hingga awal Februari ini dilaporkan tinggal menyisakan 25 ribu prajurit.

Dari angka tersebut, tercatat sebanyak 20 persen penurunan jumlah tentara ISIS. Apa saja penyebab penurunan tentara ISIS?

Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Kebanyakan tentaranya tewas dalam 'berperang', namun rupanya ada juga yang membelot.

Earnest menyebutkan, menurunnya jumlah tersebut bukan lantas membuat negara-negara besar yang selama ini berperang nyata di Suriah jumawa. Pria tersebut meminta masyarakat dunia untuk terus waspada.

"Menurunnya jumlah dapat diartikan mereka akan melanjutkan ancaman lagi," seru Earnest seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/2).

Meskipun demikian, pejabat Gedung Putih ini mengatakan penurunan jumlah anggota ISIS harusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu dia meminta kepada seluruh masyarakat dunia untuk bergandengan tangan melawan terorisme.

"ISIS sekarang mengalami kesulitan lebih banyak daripada sebelumnya dan kami sudah mengetahui sejak lama pentingnya komunitas internasional untuk bekerja sama menghentikan gelombang militan asing ke kawasan tersebut," tutur Earnest.

Berkurangnya wilayah kekuasaan di Suriah dan Irak, serta semakin terkikisnya pundi-pundi penghasilan ISIS disebut menjadi faktor berkurangnya keanggotaan.

Banyak yang tidak begitu tertarik lagi kepada ISIS akibat penawaran mereka yang tidak setinggi dulu kepada calon militan.

Sementara itu, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Emily Horne mengatakan, salah satu penyebab penurunan jumlah militan ISIS juga karena para calon anggota susah pergi ke markas kelompok itu.

Meski disebutkan berkurang di wilayah Suriah dan Irak, nyatanya keanggotaan ISIS bertambah di wilayah Libya. Adanya perluasan wilayah ISIS di Libya cukup mengkhawatirkan.

Menurut Horne, sekarang ini para militan asing yang tak bisa mencapai Irak atau Suriah justru berganti haluan ke Libya, di mana ISIS ingin membangun wilayah kekuasaan baru. Beberapa pihak Kementerian Pertahanan AS mengatakan jumlah militan di Libya sekitar 3.000, sementara perkiraan pejabat lain mencapai 5.000-6.000.

Sayangnya, laporan intelijen ini tidak menjelaskan bagaimana pengaruh ISIS di Asia Tenggara dan bagian Timur Tengah lain, hingga Afrika Utara. Beberapa wilayah ini diduga akan menjadi daerah perluasan ISIS di Libya.

Adapun negara yang gencar menggempur ISIS adalah Rusia, Amerika Serikat, dan negara Liga Arab. Jika Negeri Paman Sam gencar menyerang dari udara, negara-negara Liga Arab berjuang dari darat. Sementara itu, Rusia disebutkan membantu menggempur ISIS demi mendukung rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Kehancuran ISIS semakin pasti, ketika nanti pasukan darat Kerajaan Arab Saudi terlibat langsung menggempur basis-basis mereka di Irak dan Suriah.

"Kerajaan Saudi mengumumkan kesiapannya berpartisipasi mengirim pasukan darat bersama militer Amerika Serikat, dengan pertimbangan kami memiliki pengalaman di Yaman," kata Brigadir Jenderal Ahmed Asseri.

Hasil evaluasi koalisi Barat yang menggempur ISIS, serangan jet tempur selama enam bulan terakhir kurang efektif melemahkan militan khilafah. "Kami menyadari, perlunya dukungan tim penggempur darat. Saudi mengharapkan hasil yang lebih efektif dalam pertempuran ke depan," imbuh Asseri.

Saudi belum menjabarkan, berapa personel daratnya yang akan dikirim ke Suriah untuk bertempur. Belum diketahui, apakah Saudi berencana mengalihkan fokus dari konflik Yaman yang sampai sekarang juga belum usai.

(Reuters/Shabestan/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Sabtu, 06 Februari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul ISIS Diyakini Segera Tamat, Tentara Berkurang serta Diserbu Saudi. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/02/isis-diyakini-segera-tamat-tentara.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS